D-Siagian - Nasib baik ini dialami oleh siswa-siswi di SMK Negeri 1 Mundu Cirebon. Bahkan, meski masih sekolah dan belum lulus, banyak perusahaan asing melirik mereka untuk bekerja di negaranya.
Salah satu siswa yang dipinang adalah Taufik Hidayat. Dia mengungkapkan sudah ditawari bekerja oleh perusahaan dari Jepang melalui penyalur yang menyeleksi calon tenaga kerja di Indonesia.
"Saya akan digaji sebesar Rp7,5 juta per bulan sebagai penangkap ikan," ujar Taufik, di SMKN 1 Mundu Cirebon, Jawa Barat, Selasa (3/3/2015).
Guna meraih bayaran yang cukup lumayan tersebut, siswa jurusan nautika kapal penangkap ikan (NKPI) ini harus menjalani seleksi yang cukup sulit. Taufik harus fasih berbahasa asing, khususnya Jepang.
"Kami belajar bahasa Jepang sejak kelas X atau selama tiga tahun. Dan, setibanya di sana juga akan belajar lagi bahasa Jepang secara intensif pada tahun pertama," ucap siswa kelas XII itu.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar, pihaknya memang merancang pendidikan di SMK kemaritiman guna menyiapkan tenaga kerja siap pakai.
"Makanya, kami fasilitasi untuk memperoleh nilai dan sertifikasi yang bagus, serta kami bekali dengan kemampuan bahasa asing yang mumpuni," tutur Asdullah.
(okezone.com)
Siswa SMKN 1 Mundu Cirebon dengan fokus pendidikan maritim, Taufik Hidayat (tengah), sudah dipesan menjadi tenaga kerja kelautan di Jepang dan akan digaji Rp7,5 juta